Kemana Perginya Sampah Kita

Minna saaaan, berapa banyak sampah yang dihasilkan per hari di daerahmu?

Yang tinggal di jogja, berapa sih kira-kira sampah yang terkumpul setiap harinya?

1 kg? 100 kg? 1 ton? Yak.. salah semua. Yang betul... 220 ton. 

Whaattt?? Iya, 220 ton. Sungguhan... Data ini ada di catatan BLH DIY taun 2014. Dan jumlah itu akan naik sekitar 15 sampai 20% mencapai 240 ton ketika musim liburan tiba. Tambah miris? Kalo minna san habis buang sampah ditempat sampah, atooo bahkan dipinggir kali, ato dijalan gitu aja kemudian diangkut petugas kebersihan, masalah soal sampah selesai nggak?

Selesai dooong, kan nggak keliatan lagi. Salah! 

Sebagai ilustrasi, sampah yang dibuang di Eropa, dan juga berlaku di seluruh dunia, menurut ecidyger.com, pada umumnya akan berakhir di 4 tempat, yaitu:

1. Tempat pembuangan sampah umum (landfills)

2. Tempat pembakaran (Incenerators)

3. Composting

4. Daur ulang (Recycling)

Nah, kalo di sekitar lingkungan minna san, masuk nya kemana aja nih? Apakah berakhir di empat tempat itu? Dan yakin kah semua berakhir di empat tempat itu? Kalo aku, nggak yakin, karena buanyak banget sekarang postingan soal sampah di perairan (sungai dan laut). Makin miris? Lanjutkan membaca. Masalah sampah tetep jadi masalah, karena setelah diangkut dari tempat sampah ke TPS, nantinya semua itu "hanya" akan ditumpuk lagi di 1 tempat yg namanya TPAS. Tempat pembuangan akhir sampah.

Di Jogja ada 147 TPS yg tersebar, ditambah lagi 405 bank sampah yang siap menampung hasil pilahan. Menurut data, bank sampah bisa mengurangi sampah hingga 3,26 kg sampah/hari. TPAS jogja, ada di daerah piyungan. Disana menggunung tumpukan sampah campur2. Busuk doong? Iya. Bauk doong? Iya. Nebarin penyakit dooong. Iyaaa. Demikian. Memang ada sebagian yg akan diambil oleh para pemulung. Tapi, jumlahnya sangat kecil. Kemudian, sisanya tetap akan menggunung disana. Lebih parah lagi ketika sampah yg menggunung itu ditimbun/diuruk tanah lagi. Lha kok bisa? Tahukah minna san, plastik-plastik yang hancur, hanya akan menjadi serpihan microplastic. Tidak benar-benar menghilang. Microplastic itu tetap akan ada di tanah, mencemari tanah.

Gimana? Mulai kepikiran soal sampah yg temen2 hasilkan tiap hari? Hehehehe. Kudu lah. Soalnya #sampahmutanggungjwabmu kan? Ya kan? Ya kan? Ya kan?

Saya saranin, ikut #belajarzerowaste sama kami dibimbing sama mb @dkwhardani yg luar biasa. 😍😍😍😍


Kalau saja setiap orang harus memikirkan cara mengurus sampahnya sendiri, saya kira, orang tidak akan sembarangan saja membeli sesuatu. hehehe. Karena, harus mikir juga soal mengelola sampah yg dihasilkan karena sebelum dia membeli sesuatu.

Aku sendiri mengikuti konsep zerowaste setelah aku "beralih" mengikuti pola makan alkali yang "agak" terkenal, yaitu Vegan. Salah 1 film vegan yg menginspirasi aku untuk ikutan mengelola sampah adalah Food inc.

Dirumahku, sampah sudah terpisah jadi 2 macam, sampah organik langsung dikubur di halaman, sampah lain dibuang ke bak sampah, diangkut petugas sampah. Loh? Nggak ada yg dibawa ke bank sampah? Jarang. Nyaris nggak pernah, karena isinya kebanyakan kemasan plastik sekali pakai yg tidak memiliki nilai (plastik kiloan, cling wrap, kertas minyak terpotong2, dll). Dan ini juga lagi meminimalisir lagi sampah itu. Memang udah gak sebanyak waktu aku masih belum belajar zerowaste, tapiiii tetep aja, kalo bisa, diusahakan paling minimal.

Kalo kalian, kemana sampah kalian pergi?