Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Ideal Lifestyle (saya)

Gambar
Banyak orang ngomongin soal lifestyle, ato kalo dalam bahasa indonesia, gaya hidup. Bahkan belakangan ada slogan yang lumayan bikin ngekek :  Tekanan hidup sebanding (ato berbanding lurus) dengan gaya hidup. 😁😁😁 Ato lagi... Kalo hidup lo penuh tekanan, mungkin lo kebanyakan gaya. 😅😅😅😅 Jadi, apa itu lifestyle sih? Kalo menurut arti kata nya,  Lifestyle is the way in which a person or group lives.  Gaya hidup adalah cara seseorang atau kelompok untuk hidup. Lebih luas lagi : Gaya hidup adalah cara bagi seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat untuk menjalani hidup, yang dimanifestasikan untuk menghadapi/menjalani dengan baik kehidupan di lingkungan fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi mereka sehari-hari. Kalo menurut Psikologist Austria, Alfred Alder, yang dicatat oleh wikipedia, Gaya hidup adalah ketertarikan, opini-opini, sikap dan pandangan seseorang, kelompok atau budaya.  Gaya hidup adalah kombinasi dari faktor intangible dan tangib

Balada pancik (cookware)

Gambar
Halo, minna saaan. Berbarengan jadwal dapur dengan kelas shokyuu batch 2 dan chukyuu batch 1, saya mau nulis soal cookware (dan bakeware, kalo emang si cookware nyerempet2). Alias panci. Panci? Mau dibahas? Iyaa.. bahas panci. Emang kenapa? Kan sama ajaaa.. Semua dipake masak. Paling harga nya aja kan yaa selangit sama muraaaa. Hahahaha.  Emang iya? Menurut buebu pada umumnya, panci sama aja. Tapiii.... Menurut para ahli perpancian (dan berkaitan dengan kesehatan tubuh), bahan pembuat panci ada yang direkomendasikan dipakai ada yang direkomendasikan untuk (kalo pake istilah shokyuu class batch 2) dihempas saja.  Hah? Dibuang? Iya. Yaudah, saya mulai bahas ya. Oia.. BAHASAN INI TIDAK MEMBAHAS KESELURUHAN JENIS BAHAN PEMBUAT ALAT MASAK. Hanya beberapa saja yang umum/banyak digunakan, yaa.. jika minna san ingin menambahkan, silahkan... Apa aja alat masak yang direkomendasikan untuk dihempas? Beberapa bahan alat masak berikut ini, umum nya dir

Pembersih Ramah Lingkungan (bagian 2)

Gambar
Halo lagi minna san, ini sambungan tulisan soal pembersih ramah lingkungannya yaa. Kalo minna san, belum sempet baca, bisa langsung ke sini : http://shoucialicha.blogspot.com/2018/09/pembersih-ramah-lingkungan-bagian-1.html?m=1 Oke, mari kita lanjutkan... 4. Citric acid/asam sitrat/sitrun (ini stok saya chemical, laboratory grade)  Asam sitrat dapat digantikan langsung dengan jeruk nipis ato lemon, karena pada dasarnya asam sitrat memang asam organik lemah hasil dari ekstrak tumbuhan jeruk-jerukan (genus citrus). Umumnya asam sitrat ini dicampurkan ke bahan makanan, minuman, kosmetik dan sabun. Coba deh, sekali-sekali kalok belanjak-belanjak minuman/makanan/sabun, minna san baca label keterangan ingredients ato bahan pembuatnya, mungkin ketemu citric acid ato asam sitrat ato sitrun disana. Asam sitrat juga dapat digunakan sebagai zat pembersih ramah lingkungan. Dapat digabungkan dengan hidrogen peroksida dan soda kue sebagai bahan pemutih pakaian.  Kal

Pembersih Ramah Lingkungan (bagian 1)

Gambar
Tadaaa..  Hallo minna san, barusan dari ig ya? Ato browsing terus ketemu blog saya?  Ini (mungkin) salah 1 dari blog(-blog) saya yang pakai part/bagian. Post-nya dipotong jadi 2. Kenapa? Panjang mameeen. Seriusan. 😂 Ga percaya? Coba deh dibaca. Selamat membaca.  Di instagram saya posting gambar botol, jar, jerigen jejer2. Saya bilang : Itu (aneka) pembersih ramah lingkungan yang saya pake di rumah. Banyak juga yaaaa. 😂 itu aja belom termasuk enzym cleaner. Tadinya saya mau buat, tapi nanti dipake buat apa? 😁😁😁 Terus, saya beri keterangan ala kadarnya, nggak jelas dan pendek bangeeett. Maap yaa minna san, keterbatasan huruf posting. Nah, di blog, saya tuliskan lebih panjang, nggak janji lengkap banget, tapi apa yang saya tau, saya tuliskan. Oke? Bahasan ini terdiri dari 2 bagian. Minna san sekarang ada di bagian pertama. Tulisan saya ini, BUKAN HANYA MEMBAHAS PENGGANTI SABUN CUCI BAJU DAN PIRING, tapi juga MULTI-PURPOSED CLEANER. Jadi, jangan kaget kalo b

Carbon Footprint dan Urban Homesteading

Gambar
Tema tulisan kali ini, sangat menarik. Kok menarik sih mb cha, itu mah bikin pusing! Hahaha. Iya ya? Menarik, terutama bagi saya yang menulis. Coba lihat aja judulnya. Perlu buka banyak referensi tulisan bahkan buat tau apa arti judul temanya doang. Keliatan kan, dari banyaknya sumber yang saya tulis. 😁😁😁 Terus nanti diakhir tulisan, bengong. Iya. Bengong. Lebih tepatnya mungkin diungkapkan pake basa jawa : deleg-deleg. Yaudah, yuk mari kita bahas. Apa itu Carbon FootPrint?  Carbon Footprint ato jejak karbon didefinisikan sebagai total emisi yang disebabkan oleh individu, peristiwa, organisasi atau produk yang dinyatakan sebagai ekuivalen karbon dioksida. Nah, karbon dioksida dari hasil dari aktivitas tersebut meningkatkan kerusakan lapisan ozon yang melindungi kita dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya. Jadi, bisa dibayangkan, semakin tinggi aktivitas kita yang menghasilkan karbon dioksida, semakin kita ikut menyumbangkan kepastian kerusakan

Persen Pengurangan Sisa Konsumsi

Gambar
Ini dia sisa anorganik saya selama saya mengikuti kelas belajar zerowaste. Banyak yaaa. (Tidak termasuk sampah pospak yg langsung dibuang ke landfill. Hiks) Kalo harus menghitung (dalam persen) berapa pengurangan sisa konsumsi saya yang dibuang ke landfill, sebelum dan sesudah kelas, terus terang saya bingung jawabnya. Haha. Karena sebelum kelas saya nggak nimbang dan foto sisa konsumsi saya. Jadi, nilai-nilai dibawah ini saya hitung berdasarkan ingatan kebiasaan saya belanja.  Saya melakukan dasar 3AH yang diajarkan guru saya, mb DK Wardhani, yaitu : CEGAH, PILAH, OLAH. Lebih banyak melakukan bagian cegah. Paling runyam bagian olah. Hahaha. Tetep yaa. 1. Sisa organik sebelum masuk kelas bzw, saya udah mulai komposting dengan jugangan tanah. Jadi, pengurangan bisa dibilang 0%.  2. Sisa anorganik a. Plastik (kiloan), cling wrap dan kresek dll, ini berkurang buanyakkk dibandingkan dengan sebelum kelas zw.  Sebelum kelas kalo belanja masih lebih

KOMPOSTER GERABAH

Gambar
"Mba cha, nulis tentang komposter nya dong. Kapan itu saya liat foto mba nanem2 (sampah/sisa organik)". Wokelah. Yuk ditulis. (Sekalian buat PR yak) 😆😆😆 Ya kan one for all. (Dikira three musketeeeerrrr) Oke. Sebenernya, sebelum aku bikin komposter, aku udah komposting dengan cara langsung kubur di tanah. (Ini gambar sisa organik calon dikubur). Hasilnya bagus, minna saaan.. terbukti dengan rumput2 sekitar jugangan menghijau dikala rumput2 diarea lain mengering karena memang musim kering. 😁 Waktu saya mulai belajar zerowaste, liat postingan mba2 zw, kok ada ada yang bikin komposter taruh di dapur? Waw. Menarik. Apa gak ada "hewan" nya (cacing, uget2, dll) 😆 Eeeeh, kemudian masuk kelas #bzwbatch2 ada tuh bahasan komposter. Asiiik. (Niat) Mau bikin. Apa itu komposter? Komposter (rumah tangga) adalah prasarana yang digunakan untuk mengolah sisa organik menjadi kompos. Terus, ada komposter ada berapa macem? Secara luas komposter

Food Waste dan Nasib Bumi

Gambar
“Around a third of all food produced for human consumption is lost or wasted from the farm to the fork.” Heh? Mosok sih? Sampe gt. Iya.. jadi, menurut olleco.co.uk begituu. Sekitar 1/3 bahan pangan buat konsumsi manusia itu hilang ato terbuang percuma dari ladang sampe ke piring masing2.  Uwaw. Sedih banget nggak sih? Hmm.. masih belum seberapa.. coba liat data bahwa "Indonesia adalah penghasil food waste terbesar kedua di dunia" menurut jakartaglobe.id 😨😨😨😨😨 Kok bisa? Ya bisaa..  Fakta bahwa Indonesia adalah terbesar kedua, sama ironisnya dengan masih sangat banyaknya (hingga mencapai jutaan orang) menderita malnutrisi. Berdasarkan pada Economist Intelegent Unit (EIU), Indonesia merupakan food waster nomer 2 terbesar di dunia, dengan rata2 mencapai 300kg makanan per orang per tahun. Bersanding dengan Saudi Arabia dan Amerika Serikat. Tingginya rata2 food loss di Indonesia, oleh pakar energi diperkirakan disebabkan infrastruktur yg tidak memadai